Merokok
dikalangan remaja saat ini sudah menjadi hal yang lumrah. Di Politeknik Negeri
Jakarta Jurusan Teknik Grafika Penerbitan (TGP) misalnya, dari 100 orang yang
disurvei, 32 di antaranya mengaku perokok. Dari 32 orang tersebut, 20 adalah
laki-laki sedangkan 12 lainnya adalah perempuan. Di era globalisasi ini tidak
menutup kemungkinan perempuan mulai tertarik untuk mencoba rokok hingga
akhirnya menjadi suatu kebutuhan.
Tiga
dari dua belas perempuan perokok di TGP mengaku, rokok menjadi suatu kebutuhan.
Delapan lainnya mengatakan alasan mereka merokok karena keinginan, dan satu
memilih alasan lainnya yang tidak disebutkan. Para perempuan ini rata-rata
menghisap rokok kurang dari lima batang per hari dan menghabiskan uang kurang
dari Rp50.000 dalam seminggu.
Lain
hal dengan laki-laki perokok di Jurusan TGP, mereka rata-rata menghisap lima
sampai sepuluh batang rokok dalam sehari. Mereka pun menyisihkan uang kurang
dari Rp50.000 dalam satu minggu untuk membeli rokok. Sembilan di antaranya
mengaku merokok karena keinginan, lima lainnya memilih kebutuhan, serta enam
memilih alasan lainnya.
Rokok
sendiri memiliki kandungan Nikotin di dalamnya, yaitu menyebabkan perokok merasa rileks
dan ketergantungan. Walaupun dalam bungkus rokok saat ini sudah tercantum bahwa
rokok dapat menyebabkan kematian, daya tarik rokok tetap tak dapat dihindari.
PS: Survei dilakukan pada tahun 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar